Sunday, 6 September 2015

Perjalanan baru saja dimulai

Perth, Western Australia

Kemarin malam tepatnya hari Sabtu tanggal 5 September 2015, saya menghadiri acara wisuda dua teman/sahabat yang saya banggakan: Berlie Paripurna Kamiel dan Yun Arifatul Fatimah. Kenapa saya sangat bangga dengan kedua sahabat saya ini, Mas Berlie biasa saya panggil memiliki kemampuan semacam 'pasukan khusus' tentara sedangkan Yun yang saat diwisuda sudah menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Magelang  saya ibaratkan sebagai 'pasukan tempur'.

Kedua istilah yang saya gunakan tentunya tidak terlepas dari karakter kedua sahabat saya ini, dengan ketenangannya Mas Berlie mampu menggapai bendera PhD di benteng lawan tanpa terdengar bunyi suara 'letupan' senjata. Aneh bin ajaib, saya yang sering ngobrol pun jarang tahu sepak terjang studi Mas Berlie, dia hanya berujar singkat saat saya tanya "nanti Pak Joni akan saya beritahu kalo sudah saatnya". Satu lagi sahabat saya Yun Fatimah, saya mengibaratkan sebagai pasukan tempur karena saya tahu sekali bagaimana perjuangan yang dilakukan oleh Yun untuk menggapai bendera PhD di 'benteng musuh'. Sampai tidur di kampuspun dilakukan untuk hal ini, kadang saya suka mencandai saya ketemu pagi di ruangan (note: kebetulan saya satu grup research) 'weh kok onok sing mambu yo pasti onok sing durung adus iki'. Kemampuannya bertahan terhadap segala gempuran keadaan membuat Yun menjadi seorang yang mandiri sehingga tidak salah jika saya ibaratkan sebagai pasukan tempur.

Dengan Dr. Yun Fatimah (kiri) dan Dr. Berlie Kamiel (kanan)
Selain rasa bangga yang membuncah di dada saat melihat kedua sahabat saya dipanggil untuk naik di podium dan menerima sertifikat sebagai Doctor of Philosophy adapula rasa semangat dalam diri untuk bisa suatu saat (segera) berada di podium yang sama.

Dr. Berlie Kamiel dan Agung Subiantoro

Tentunya acara wisuda malam tersebut menjadi awal perjalanan baru untuk kedua sahabat saya ini. Mereka telah melewati 'PhD Journey' dengan sukses dan telah menanti perjalanan-perjalanan lainnya. Saya Inshaa Allah mempunyai keyakinan jika perjalanan-perjalanan tersebut bisa dilalui oleh kedua sahabat saya ini mengingat mereka telah ditempa dengan keadaan yang sulit saat menyelesaikan 'Journey PhD' mereka.

Terakhir harapan saya mewakili pengurus Muhammadiyah Western Australia adalah semoga ilmu yang miliki bisa disebarkan untuk kemaslahatan umat secara luas dan ilmu yang bermanfaat menjadi salah satu amal kita yang tidak terputus walaupun kita telah meninggalkan dunia yang fana ini.

Sekali lagi selamat Dr. Berlie Paripurna Kamiel dan Dr. Yun Arifatul Fatimah.      

Tuesday, 6 January 2015

Melepas sahabat


Muhammadiyah WA, Perth, Summer 2015

Perjalanan seseorang menuju jenjang akhir program Doktor dilalui dengan berbagai tantangan, hambatan, suka dan duka. Sehingga saya lebih suka mengibaratkan rekan-rekan yang menempuh ilmu sebagai pejuang. Keteguhan dan ketegaran menjadi hal yang tidak terpisahkan dari perjalanan para pejuang terlebih mereka yang menempuh program Doktor. Rasa bangga, haru, gembira, bahagia yang tidak terlukiskan muncul dari balik raut lelah, letih para pejuang setelah tombol 'submission' ditekan untuk merangkum hasil kerja selama ini.

Permulaan tahun 2015 juga menghantarkan pejuang-pejuang Muhammadiyah Western Australia menuju tahapan akhir program Doktor dengan ditekannya tombol 'submission' oleh dua orang rekan yaitu Yun Arifatul Fatimah (Universitas Muhammadiyah Magelang) Curtin University dan Taufiqur Rahman (Universitas Muhammadiyah Yogjakarta) University of Western Australia.Walaupun masih harus menunggu hasil kerja para 'reviewers' namun tahapan 'submission' bisa dikatakan puncak atau babak akhir dari sebuah program Doktoral di Australia.
Mengantar Ibu Yun Arifatul Fatimah

Bunga Rampai kegiatan Muhammadiyah Western Australia


. Muhammadiyah WA, Perth - 2015

Tak terasa penghujung tahun 2014 M telah terlewati, musim pun telah berganti summer. Saat dimana suhu di Western Australia bisa mencapai 40 derajat celcius bahkan lebih. Namun alhamdulilah berubahnya musim, bergantinya hari, bergantinya tahun telah membawa organisasi kami tercinta ini Muhammadiyah Western Australia menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan umat Islam (khususnya Indonesia) di Perth.

Tali persaudaraan dan silahturahim antara rekan-rekan di organisasi ini terjalin dengan baik walaupun tentunya dengan segala kendala dan keterbatasan yang ada. Maklum saat ini sebagian besar yang menjadi anggota adalah pada Mahasiswa dan keluarganya yang berada di Perth khususnya. Warna organisasi juga terasa dengan adanya para sesepuh yang telah menjadi Permanent Resident yang biasa kami singkat PR. Pemandangan ini sangat terasa kental saat acara silaturahim pasca sholat Idul Adha. Kegiatan dilakukan di Synergy Park, Kings Park Botanical Garden.

'Panji' dan sebagian peserta kegiatan, Synergy Park, WA

Saturday, 16 August 2014

Halal Bihalal ('Syawalan")

Muhammadiyah WA, Perth, Agustus 2014

Setelah menjalankan puasa Ramadhan dengan harapan semoga kita menjadi hamba yang bertaqwa dan diberikan kesempatan untuk bertemu dengan Ramadhan tahun depan. Tentunya setelah Ramadhan saatnya memasuki bulan syawal, tiada kata yang paling tepat selain menghaturkan 'Minal Aidin Wal faidzin Mohon Maaf Lahir dan Batin'.

Dalam menyambut bulan syawal, Muhammadiyah Western Australia mengadakan pertemuan di Neil McDougal Park, Como dengan mengusung beberapa agenda yaitu pengajian yang bertajuk 'Makna Syawal' yang dibawakan oleh Mas Agung Subiantoro Mahasiswa PhD di Curtin University. Sebelum kegiatan pengajian diawali dengan 'pangang-memangang' daging alias BBQ kemudian dilanjutkan dengan makan siang bersama kemudian acara resmi dibuka oleh Ketua Muhammadiyah WA (Pak Taufiq). Dalam kata pembuka pak taufiq yang merupakan mahasiswa PhD 'tahap akhir' di Western Australia University (UWA) memaparkan beberapa kegiatan selama ramadhan yang dilakukan dan diikuti oleh Muhammadiyah WA. Beberapa kegiatan tersebut antara lain safari ramadhan PP Muhammadiyah yang kali ini diwakili oleh Dr. Agung Danarto kemudian buka puasa bersama dan kajian dhuha.

Seluruh rangkaian halal-bihalal ini ditutup dengan doa dan ramah tamah antara rekan-rekan Muhammadiyah di perantauan.

--jsa--